KODEMIMPI - AS telah mengamankan akses ke empat pangkalan militer tambahan di Filipina,
Melalui kesepakatan ini, lengkap sudah formasi pemantauan AS terhadap China di beberapa tempat yang menyerupai busur.
Formasi AS ini membentang dari Jepang dan Korea Selatan di utara hingga Australia di selatan. Dan Filipina adalah mata rantai yang melengkapi formasi ini.
Filipina adalah lokasi yang sangat strategis karena berbatasan dengan dua wilayah yang panas yakni Taiwan dan Laut China Selatan.
Sejauh ini, AS memiliki akses terbatas ke lima lokasi di Filipina di bawah Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA).
Menurut pernyataan dari AS, akses tambahan ke empat pangkalan militer memungkinkan dukungan yang lebih cepat untuk bencana terkait kemanusiaan dan iklim di Filipina dan menanggapi "tantangan bersama lainnya".
“tantangan bersama lainnya” yang dimaksud AS merupakan referensi terselubung untuk menangkal China di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut muncul setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr di Manila pada Kamis.
AS belum mengatakan di mana empat pangkalan terbaru tersebut. Akan tetapi, diyakini bahwa tiga di antaranya mungkin berada di Luzon.
Luzon adalah pulau di tepi utara Filipina, satu-satunya daratan besar yang dekat dengan Taiwan.
Direktur Program Asia Tenggara Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Gregory B Poling, mengatakan bahwa Filipina adalah titik yang penting.
“Tidak ada kemungkinan di Laut China Selatan yang tidak membutuhkan akses ke Filipina,” kata Poling.
“AS tidak mencari pangkalan permanen. Ini tentang tempat, bukan pangkalan,” sambung Poling.
Poling menambahkan, AS mencari akses ke tempat-tempat di mana operasi ringan dan fleksibel yang melibatkan perbekalan dan pengawasan dapat dijalankan sesuai kebutuhan.
lima pangkalan yang diperoleh akses di Filipina adalah Pangkalan Udara Cesar Basa, Fort Magsaysay, Pangkalan Udara Lumbia, Pangkalan Udara Antonio Bautista, dan Pangkalan Udara Mactan Benito Ebuen.
Beberapa pejabat pertahanan AS mengatakan awal pekan ini bahwa Washington berusaha untuk memperluas aksesnya ke pangkalan-pangkalan di Filipina dengan fokus ke China.
Dan pekan lalu, Korps Marinir AS secara resmi membuka pangkalan baru yang mampu menampung 5.000 personel di Guam, pulau AS yang penting secara strategis di timur Filipina.
Bertambahnya akses AS ke empat pangkalan militer di Filipina akan memberi pasukan Washington pijakan strategis di tenggara Laut China Selatan, dan hanya 231 km selatan Taiwan.