KODEMIMPI - Kepala sindikat kejahatan Jepang bersekongkol untuk memperdagangkan uranium dan plutonium dengan keyakinan bahwa Iran akan menggunakannya untuk membuat senjata nuklir.
Pejabat federal mengatakan Takeshi Ebisawa, 60, dan lainnya menunjukkan sampel bahan nuklir yang telah diangkut dari Myanmar ke Thailand kepada agen Drug Enforcement Administration (DEA) yang menyamar.
Agen tersebut menyamar sebagai penyelundup narkotika dan senjata dan mengeklaim bahwa mereka memiliki akses ke seorang jenderal Iran.
Sampel bahan yang disita kemudian ditemukan mengandung uranium dan plutonium tingkat senjata.
Administrator DEA Anne Milgram mengatakan tuduhan tersebut menunjukkan kebejatan penyelundup senjata dan narkoba.
“Seperti yang dituduhkan, para terdakwa dalam kasus ini memperdagangkan obat-obatan, senjata, dan bahan nuklir, bahkan menawarkan uranium dan plutonium tingkat senjata dengan harapan penuh bahwa Iran akan menggunakannya untuk senjata nuklir,” kata Milgram.
“Ini adalah contoh luar biasa dari kebobrokan para pengedar narkoba yang beroperasi dengan mengabaikan nyawa manusia," ujarnya.
Bahan nuklir tersebut berasal dari seorang pemimpin kelompok pemberontak etnis yang tidak diketahui identitasnya di Myanmar yang telah menambang uranium di negara tersebut.
Ebisawa telah mengusulkan agar pemimpin tersebut menjual uranium melalui dia untuk mendanai pembelian senjata dari sang jenderal, menurut dokumen pengadilan.
Menurut jaksa, pemimpin di Myanmar memberikan sampel, yang menurut laboratorium federal AS mengandung uranium, thorium, dan plutonium.
Jaksa juga menyebut komposisi isotop plutonium adalah tingkat senjata, yang berarti cukup banyak yang cocok untuk digunakan dalam perang senjata nuklir.
Ebisawa, yang menurut jaksa penuntut adalah pemimpin sindikat kejahatan internasional yang berbasis di Jepang, termasuk di antara empat orang yang ditangkap pada April 2022 di Manhattan selama operasi penangkapan DEA.
Dia telah dipenjara sambil menunggu persidangan dan termasuk di antara dua terdakwa yang disebutkan dalam dakwaan pengganti.
Ebisawa didakwa melakukan perdagangan internasional bahan nuklir, konspirasi untuk melakukan kejahatan tersebut, dan beberapa tuduhan lainnya