32.000 Warga Pelestina Dibunuh Israel di Gaza, Indonesia Pertanyakan Solidaritas Kemanusiaan Global
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mempertanyakan solidaritas kemanusiaan global untuk Palestina. Dia pun mengaku sedih karena seharusnya di bulan Ramadan ini, warga Palestina dapat berkumpul dalam keadaan aman dan nyaman, tanpa dihantui serangan Israel.
Saat kita berkumpul hari ini, dalam keadaan nyaman dan aman dari bahaya, lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dan 2 juta orang mengungsi, kehilangan hak-hak mereka untuk hidup di tanah mereka sendiri," kata Retno saat buka puasa bersama dengan perwakilan negara sahabat di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).
Solidaritas global dipertanyakan karena UNICEF melaporkan kematian lebih dari 13.000 anak sementara yang masih hidup dalam kelaparan dan saya kutip "bahkan tidak memiliki energi untuk menangis," sambungnya.
Dia mengatakan bahwa bulan suci Ramadhan ini juga merupakan kesempatan bagi kita semua untuk meningkatkan toleransi dan ukhuwah. Dari Ramadhan, seharusnya masyarakat mendapatkan pelajaran berharga tentang kasih sayang dan solidaritas, sebuah pelajaran yang sangat dibutuhkan oleh dunia saat ini.
Sebagai seorang wanita, seorang ibu, seorang nenek, dan sebagai seorang manusia, penderitaan mereka yang tak terbayangkan membawa makna yang lebih dalam pada pengalaman saya sendiri di bulan Ramadhan tahun ini," katanya.
Menurutnya bagi Indonesia, hal tersebut merupakan satu-satunya jawaban yang logis. Di mana Indonesia tetap berkomitmen untuk meringankan beban warga Palestina dengan terus mengirimkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dan melipatgandakan kontribusinya kepada UNRWA dan terus mencari cara untuk mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Bulan lalu, saya juga menyampaikan Pernyataan Lisan di ICJ untuk mendukung proses Advisory Opinion, sebuah gerakan hati nurani global untuk mengakhiri pendudukan ilegal Israel untuk selamanya," ucap Retno.
Sehingga dia mengajak sejumlah perwakilan negara untuk saling bahu membahu untuk mewujudkan keadilan.
Dalam semangat ini marilah kita amati Ramadhan sebagai waktu untuk mengkatalisasi upaya-upaya kita. untuk mengadvokasi perdamaian, dialog, dan untuk dunia di mana tidak ada anak yang harus menanggung beban konflik," katanya.
Jadi sekali lagi rekan-rekan, para duta besar, yang terhormat, saya ucapkan terima kasih banyak atas kehadiran Anda hari ini, atas persahabatan Anda dengan Indonesia, dan marilah kita bersama-sama, bekerja sama saling bahu-membahu, untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi kita semua," tuturnya.