Prancis Tingkatkan Kewaspadaan Usai Serangan Teroris di Gedung Konser Rusia yang Diklaim oleh Kelompok ISIS
ANCIS - Pemerintah Prancis meningkatkan peringatan kewaspadaan keamanan ke tingkat tertinggi pada Minggu (24/3/2024) setelah serangan mematikan di gedung konser Rusia dan kelompok Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab.
erdana Menteri (PM) Gabriel Attal pada Minggu (24/3/2024) setelah pertemuan dengan senior pejabat keamanan dan pertahanan dengan Presiden Emmanuel Macron, mengatakan kekhawatiran keamanan sangat tinggi menjelang upacara pembukaan Olimpiade pada tanggal 26 Juli, yang akan melibatkan pemerintah Prancis yang meningkatkan peringatan kewaspadaan teror ke tingkat tertinggi menyusul penembakan di Moskow.
Pengumuman tersebut muncul setelah Presiden Emmanuel Macron mengadakan pertemuan keamanan darurat yang dipicu oleh serangan pada Jumat (22/3/2024) di pinggiran kota Moskow yang menewaskan sedikitnya 137 orang, menurut penyelidik Rusia.
Afiliasi kelompok ISIS di Afghanistan telah mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut, serangan teroris paling mematikan di Eropa yang diklaim oleh kelompok jihad tersebut.
Sistem peringatan teror Prancis mempunyai tiga tingkat, dan tingkat tertinggi diaktifkan ketika terjadi serangan di Prancis atau di luar negeri, atau ketika ancaman serangan dianggap sudah dekat.
Hal ini memungkinkan dilakukannya langkah-langkah keamanan yang luar biasa seperti peningkatan patroli oleh angkatan bersenjata di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta api, bandara, dan tempat keagamaan.
Prancis telah berulang kali dilanda serangan jihadis yang mematikan, termasuk pembantaian di gedung konser Bataclan pada tahun 2015 di mana para ekstremis menembaki penonton konser dan menyandera selama berjam-jam.
Negara ini sudah berada dalam siaga keamanan tinggi menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Paris tahun ini, yang diperkirakan akan menarik jutaan pengunjung ke negara tersebut.